Salam Subuh.
Sesungguhnya Allah telah menurunkan Al-Qur’an untuk menjadi petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa sebagaimana firman-Nya:
“Kitab Al-Qur’an ini tidak ada keraguan di dalamnya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” (Al-Baqarah: 2)
Namun kenyataannya saat ini masih banyak diantara kaum muslimin
menjadikan Al-Qur’an hanya sebagai pajangan di dalam rumahnya. Pun dari
mereka yang membacanya, sangat sedikit orang yang mentadabburi dan
mengamalkan isinya. Padahal Allah telah memerintahkan mentadabburi
Al-Qur’an dan memahaminya, serta melarang berpaling darinya dalam
firman-
Nya:
Nya:
“Maka Apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?” (Muhammad: 24)
Ibnu Jarir menafsirkan ayat diatas dengan mengatakan, “Allah
berfirman, ‘Maka tidakkah orang-orang munafik itu menghayati
peringatan-peringatan dari Allah yang terkandung di dalam ayat-ayat
Al-Qur’an yang diturunkan kepada nabi-Nya? Tidakkah mereka memikirkan
hujjah-hujjah-Nya yang Dia terangkan bagi mereka didalam wahyu-Nya
sehingga mereka mengerti kesalahan sikap mereka? Ataukah hati mereka
sudah dikunci oleh Allah sehingga mereka tidak bisa mengambil peringatan
dan pelajaran yang diturunkan Allah di dalam kitab-Nya?”
Khalid bin Ma’dan bertutur, ”Setiap anak Adam memiliki dua pasang
mata. Sepasang mata ada di kepalanya untuk melihat dunianya dan apa saja
yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupannya. Adapun sepasang mata lagi
ada di hatinya untuk melihat agamanya dan apa saja yang dijanjikan oleh
Allah yang tidak tampak.
Apabila Allah menghendaki kebaikan seorang hamba, Allah menghidupkan
sepasang matanya yang ada di hatinya. Sebaliknya jika Allah menghendaki
selain itu, Dia membutakan keduanya. Inilah yang dimaksud dengan
“ataukah hati mereka sudah terkunci?”
Allah juga sudah menegaskan bahwa tujuan diturunkannya Al-Qur’an
adalah untuk ditadabburi dan diambil pelajarannya. Betapa besar ilmu
yang dihasilkan seorang hamba dari mentadabburi Kitabullah. Sungguh ini
merupakan kebaikan dunia dan akhirat. Allah berfirman:
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.” (Shaad: 29)
Ibnul Qayyim menulis dalam bukunya,
“Tidak ada yang lebih bermanfaat bagi seorang hamba dalam kehidupan dunia dan akhiratnya; dan tidak ada yang lebih mendekatkannya kepada keselamatan melebihi tadabbur Al-Qur’an, berlama-lama dalam merenungkannya, dan memfokuskan pikiran untuk memahami makna ayat-ayatnya.
Ketiga perkara ini akan menunjukkan seorang hamba semua rambu kebaikan dan kejahatan, jalan kepada keduanya, penyebab-penyebabnya, target-targetnya, buahnya, dan kesudahan bagi pelakunya. Ia juga meletakkan semua kunci kebahagiaan dan ilmu yang bermanfaat di tangannya.
Mengokohkan pondasi iman di hatinya, menopang bangunannya, menguatkan pilar- pilarnya. Menunjukkan kepadanya gambaran dunia, akhirat, surga, dan neraka di hatinya. Membawanya ketengah berbagai umat dan menampakkan saat-saat Allah menolong mereka kepadanya.
Menunjukkan peristiwa-peristiwa yang dapat dijadikan pelajaran, membuatnya menyaksikan keadilan Allah dan anugerah-Nya, juga akan mengenalkannya tentang zat Allah, nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, perbuatan-perbuatan-Nya, apa saja yang disukai-Nya, apa saja yang dimurkai-Nya, dan bagaimana cara sampai kepada-Nya.
Juga akan mengabarkan apa saja yang akan diterima oleh orang yang menapaki jalan ini setelah sampai di sana, juga tentang berbagai rintangan dan halangan yang menghadang. Mengenalkannya kepada nafsu, sifat-sifatnya, perkara-perkara yang dapat merusak amal, dan perkara-perkara yang dapat memperbaiki amal.
Menunjukkan jalan penghuni surga, jalan penghuni neraka, amal-amal mereka, keadaan mereka, dan ciri-ciri khusus mereka. Menerangkan tingkatan orang-orang yang sukses, tingkatan orang-orang yang celaka, klasifikasi makhluk, pertemuan mereka, dan perpisahan mereka, berikut faktor-faktornya.”
Alangkah besarnya manfaat yang didapatkan oleh orang-orang yang
mentadabburi Al-Qur’an. Ibnul Qoyyim menulis dalam bukunya yang lain
bahwa orang-orang yang membaca Al-Qur’an dengan tafakkur, lalu melewati
ayat yang ia butuh kan untuk mengobati penyakit hatinya, pasti dia akan
mengulang-ulangnya meskipun dihabiskannya waktu semalaman. Membaca satu
ayat dengan memikirkannya dan memahaminya lebih baik daripada
membaca seluruh ayat sampai khatam tanpa mentadabburinya dan
memahaminya.
Walaahu A’lam bis Shawwab
Sumber:
Air Mata Pembaca Qur’an karya Muhammad Syauman Ar-Ramli
Air Mata Pembaca Qur’an hlm. 28 karya Muhammad Syauman Ar-Ramli
Madaarijus Saalikiin (I/451-452)
Miftah Daaris Sa’adah (I/187)
Air Mata Pembaca Qur’an karya Muhammad Syauman Ar-Ramli
Air Mata Pembaca Qur’an hlm. 28 karya Muhammad Syauman Ar-Ramli
Madaarijus Saalikiin (I/451-452)
Miftah Daaris Sa’adah (I/187)
No comments:
Post a Comment