Klik Sampai Habis Loading ? Thanks :)



Monday, 18 November 2013

Tadabbur alQuran Kunci Segala Kebaikan

 
 
Salam Subuh.

 


Sesungguhnya Allah telah menurunkan Al-Qur’an untuk menjadi petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa sebagaimana firman-Nya:

“Kitab Al-Qur’an ini tidak ada keraguan di dalamnya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” (Al-Baqarah: 2)
Namun kenyataannya saat ini masih banyak diantara kaum muslimin menjadikan Al-Qur’an hanya sebagai pajangan di dalam rumahnya. Pun dari mereka yang membacanya, sangat sedikit orang yang mentadabburi dan mengamalkan isinya. Padahal Allah telah memerintahkan mentadabburi Al-Qur’an dan memahaminya, serta melarang berpaling darinya dalam firman-
Nya:

“Maka Apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?” (Muhammad: 24)
Ibnu Jarir menafsirkan ayat diatas dengan mengatakan, “Allah berfirman, ‘Maka tidakkah orang-orang munafik itu menghayati peringatan-peringatan dari Allah yang terkandung di dalam ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan kepada nabi-Nya? Tidakkah mereka memikirkan hujjah-hujjah-Nya yang Dia terangkan bagi mereka didalam wahyu-Nya sehingga mereka mengerti kesalahan sikap mereka? Ataukah hati mereka sudah dikunci oleh Allah sehingga mereka tidak bisa mengambil peringatan dan pelajaran yang diturunkan Allah di dalam kitab-Nya?”


Khalid bin Ma’dan bertutur, ”Setiap anak Adam memiliki dua pasang mata. Sepasang mata ada di kepalanya untuk melihat dunianya dan apa saja yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupannya. Adapun sepasang mata lagi ada di hatinya untuk melihat agamanya dan apa saja yang dijanjikan oleh Allah yang tidak tampak.



Apabila Allah menghendaki kebaikan seorang hamba, Allah menghidupkan sepasang matanya yang ada di hatinya. Sebaliknya jika Allah menghendaki selain itu, Dia membutakan keduanya. Inilah yang dimaksud dengan “ataukah hati mereka sudah terkunci?”


Allah juga sudah menegaskan bahwa tujuan diturunkannya Al-Qur’an adalah untuk ditadabburi dan diambil pelajarannya. Betapa besar ilmu yang dihasilkan seorang hamba dari mentadabburi Kitabullah. Sungguh ini merupakan kebaikan dunia dan akhirat. Allah berfirman:

“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.” (Shaad: 29)
Ibnul Qayyim menulis dalam bukunya,

“Tidak ada yang lebih bermanfaat bagi seorang hamba dalam kehidupan dunia dan akhiratnya; dan tidak ada yang lebih mendekatkannya kepada keselamatan melebihi tadabbur Al-Qur’an, berlama-lama dalam merenungkannya, dan memfokuskan pikiran untuk memahami makna ayat-ayatnya.

Ketiga perkara ini akan menunjukkan seorang hamba semua rambu kebaikan dan kejahatan, jalan kepada keduanya, penyebab-penyebabnya, target-targetnya, buahnya, dan kesudahan bagi pelakunya. Ia juga meletakkan semua kunci kebahagiaan dan ilmu yang bermanfaat di tangannya.

Mengokohkan pondasi iman di hatinya, menopang bangunannya, menguatkan pilar- pilarnya. Menunjukkan kepadanya gambaran dunia, akhirat, surga, dan neraka di hatinya. Membawanya ketengah berbagai umat dan menampakkan saat-saat Allah menolong mereka kepadanya.

Menunjukkan peristiwa-peristiwa yang dapat dijadikan pelajaran, membuatnya menyaksikan keadilan Allah dan anugerah-Nya, juga akan mengenalkannya tentang zat Allah, nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, perbuatan-perbuatan-Nya, apa saja yang disukai-Nya, apa saja yang dimurkai-Nya, dan bagaimana cara sampai kepada-Nya.
Juga akan mengabarkan apa saja yang akan diterima oleh orang yang menapaki jalan ini setelah sampai di sana, juga  tentang berbagai rintangan dan halangan yang menghadang. Mengenalkannya kepada nafsu, sifat-sifatnya, perkara-perkara yang dapat merusak amal, dan perkara-perkara yang dapat memperbaiki amal.

Menunjukkan jalan penghuni surga, jalan penghuni neraka, amal-amal mereka, keadaan mereka, dan ciri-ciri khusus mereka. Menerangkan tingkatan orang-orang yang sukses, tingkatan orang-orang yang celaka, klasifikasi makhluk, pertemuan mereka, dan perpisahan mereka, berikut faktor-faktornya.”
Alangkah besarnya manfaat yang didapatkan oleh orang-orang yang mentadabburi Al-Qur’an. Ibnul Qoyyim menulis dalam bukunya yang lain bahwa orang-orang yang membaca Al-Qur’an dengan tafakkur, lalu melewati ayat yang ia butuh kan untuk mengobati penyakit hatinya, pasti dia akan mengulang-ulangnya meskipun dihabiskannya waktu semalaman. Membaca satu ayat dengan memikirkannya dan memahaminya lebih baik daripada membaca seluruh ayat sampai khatam tanpa mentadabburinya dan memahaminya.
Walaahu A’lam bis Shawwab



Sumber:
Air Mata Pembaca Qur’an  karya Muhammad Syauman Ar-Ramli
Air Mata Pembaca Qur’an hlm. 28 karya Muhammad Syauman Ar-Ramli
Madaarijus Saalikiin (I/451-452)
Miftah Daaris Sa’adah (I/187)

 

No comments: